Gadis di Bulan Februari

00.54.00

Hujan terus mengguyur kotaku sepanjang hari, dari siang hingga petang menjelang.
Dari balik kaca jendela aku dapat sedikit mengintip keadaan diluar sana, yang langitnya kelabu, dan hujannya selalu rintik. Aku sudah sesak didalam sini dengan asap rokok yang memenuhi seisi ruangan. Keluar sejenak untuk menghirup udara yang bebas tanpa asap mungkin akan sedikit membuat dada ini lega.

Diberanda pandanganku hanya tertuju kepada sekumpulan daun yang jatuh berserakan tanpa arah dan tujuan, diterpa angin dan tak tahan menahan rintik hujan, mungkin itu sebab ia jatuh. Aku jadi teringat, mimpi tadi pagi, tentang seorang gadis. Sedikit yang dapat kuingat tentangnya, gadis mungil berparas manis yang membuatku sangat tidak ingin bangun pagi karna agar dapat selalu bersamanya.

Dedaunan jatuh, waktu itu musim semi dimimpiku. Tepat dipundaknya dedaunan jatuh, ditiup oleh angin kembali lalu ia jatuh.Ada kupu-kupu yang hinggap dikepalanya warnanya ungu. Aku jatuh cinta kala itu. Kita duduk berdampingan, di sebuah taman dengan jalan raya sepi sebagai pemandangannya. tak ada perbincangan yang tepat dapat kuingat, hanya sewaktu ia tersenyum kecil sambil mentatap mataku, kali itu tatapannya membuatku sulit untuk menghirup udara, membuatku sesak dan terus menahan agar tak berkata aku jatuh cinta. Aku tahu, gadis mungil di mimpiku pasti ia suka menerka-nerka, pasti ia suka padaku meski kita tak akan lagi berjumpa.


Setelah Februari, tak ada lagi jejak dan arah dikotaku.

You Might Also Like

0 komentar

Facebook

Twitter