Bertambah usiamu hari ini
Doa-doa baik kan'slalu kuamini
Bertambah besar dirimu,
semula gadis mungil dan beranjak

Menjadi gadis lainnya seusiamu.
Semoga...adalah harapan-harapanmu
membahagiakanmu, pula diriku.

Selamat bertambah usia,
teruntuk...


Seorang kawan yang ingin sekali mengirimkan kata-kata kepada kekasihnya, di waktu hari ulangtahun kekasihnya.
Panjang umur, sehat selalu, begitu juga diriku yang menulisnya.

Anakku, bermainlah dengan teman-temanmu
Jangan lupa makan bekalmu
Hati-hati selalu
dan pulanglah sebelum adzan maghrib berkumandang

Anakku, esok kita kan pergi ke sebrang
(negri dimana kita akan berbicara dengan bahasa yang tidak biasa)
Ingatkan aku untuk mengabari gurumu,
Juga menyiapkan apa-apa yang akan kamu perlukan

Anakku, ini malam aku tak bisa menyuapimu
Ayahmu dua hari tak pulang, adikmu demam tinggi
Aku tak ingin membunuh impianmu,
masuklah kedalam gerobak, kutemani tidur malammu nak.

------

Sesepi ini hanya ada Ibu di dalam kepalaku.
Mengitari relung-relung hatiku...
Tapi entah kapan ku'kan pulang
Untuk sekedar mengecup kening, dalam lelap tidurnya.

Pada mulanya kita adalah seseorang
yang tak saling mengenal
tak penah sesering ini memandang
hingga tanggal kan menjelang natal

Aku sampai lupa tentang bagaimana
kita dapat sama-sama tahu tentang:
sibukmu yang beragam
dan alasan-alasanku yang bermacam-macam

Sampai aku tahu mustinya bukan sekarang
aku sejauh ini mengenal seseorang (dirimu)
yang hatinya, telah terbagi
sejak bertahun silam

Sedikit, aku hanya ingin tahu
Bagaimana pula isi hatimu
apa sesendu diriku,
atau seperti pernah kuterka biasa saja.

Satu yang kutahu,
kita tak pernah dengan sengaja
mulai bercerita
tentang apapun dengan kata cinta.

...

Matahari sebentar lagi tenggelam adinda,
apakah kau tak ingin lekas pulang ?
untuk memasak makanan kegemaran adikmu,
atau ingin dapat memeluk sesiapa di pikiranmu

Persoalan tentang diriku ?
Tak usah kau hiraukan kini adinda,
biar aku sejenak disini, menanti senja
biar hatiku perlahan padam bersama semesta.

Hari ini aku telah jauh melangkah
Melewati jalan, yang jarang kulewati.
Mengubah kebiasaan itu perlu,
bagiku yang sudah terlalu jemu.

Rasa sepi mengajariku
Untuk dapat membuat sesuatu
yang dapat membunuh
rasa bosan di benakku.

Di taman yang sepi
sendiri, sambil menulis puisi
Sebenarnya aku mau bilang
tidak sekedar menulis sendiri

Aku menunggu,
kemungkinan dari harapan
Siapa tahu yang kutunggu
sekedar lewat dan mau menyapaku.

Tapi mungkin itu hanya harapan
dan mungkin terjadi.
Mungkin juga tidak
Begitu aku mau menulis puisi ini.